Showing posts with label Puisi Alam. Show all posts
Showing posts with label Puisi Alam. Show all posts

Thursday, May 2, 2013

PUISI SELAMAT ULANG TAHUN UNIK BANGET

PUISI SELAMAT ULANG TAHUN UNIK BANGET - Acara ulang tahun menjadi acara istimewa bagi yang memiliki hajat ulang tahun dan bagi yang merayakan ultah tentunya . Jaman sekarang acara ulang tahun sudah menjadi acara yang biasa di lakukan oleh berbagai kalangan , tak perduli itu golongan konglongmerat atau kaum mlarat , tua muda sama saja .  Saya sering mendapatkan undangan acara ulang tahun walau saya sendiri sebenarnya bingung bagaimana cara mengungkapkan selamat ulang tahun yang singkat padat tapi bermanfaat . Mau kasih kado rasanya kurang puas , akhirnya iseng iseng saya membuat puisi ulang tahun yang saya rangkum dari berbagai sumber . Puisi ulang tahun ringkas jelas tapi lugas jarang bisa di temui loh... nah kali ini ada puisi ucapan ulang tahun yang bisa di baca dan di bagikan secara cuma cuma . oke lanjut saja
PUISI SELAMAT ULANG TAHUN UNIK BANGET
.
Hari demi hari hingga berganti tahun
Berbagai langkah telah di lalui
Hal indah dan menyakitkan telah di lewati
Semua di rasakan dan semua menjadi pelajaran

Hari ini
Hari kelahiran hari special untukmu
Bisa jadi hari perenungan untukmu
Sebab hari ini adalah hari jadimu
Tapi hari juga hari berkurangnya usiamu

Mungkin
Banyak mimpi dan harapan
Doa puji di panjatkan di hari ini
Pastinya
Berharap yang terbaik dan terindah
Untuk
Merubah sikap
Merubah kepribadian
Merubah pemikiran
Dan merubah segalanya menjadi lebih baik lagi

Selamat ulang Tahun
Selamat hari jadi
Aku berduka atas berkurangnya usiamu
Hany sebatas kata dan doa yang ku berikan
Semua di rasakan dan semua menjadi pelajaran
Selamat ulang tahun , mudah mudahan harimu lebih baik amin....


Friday, April 5, 2013

PUISI TETES HUJAN MATA PRIA TAMPAN

 Puisi Hujan ini mengisahkan tentang seorang pria tampan yang di tinggal oleh kekasihnya, bukan karena selingkuh atau apa, tapi terpisah karena memang tidak jodoh dari sononya.
Layaknya derasanya air hujan turun membasahi bumi
Mungkin seperti itulah air mataku mengalir jika mengingatmu
Aku tak pernah mengira semuanya harus berakhir begitu saja
Kisah cinta yang indah dan begitu berkesan di sanubari

Aku seperti tak lagi berpijak di bumi
Karena menghadapi perpisahan ini
Aku benar-benar tidak siap bila kau tidak ada di sini
Aku begitu lemah dan tidak berdaya
Dan sekarang aku terpuruk di sini.

Bayangan di saat kebersamaan kala itu
Masih melekat kuat dalam ingatanku
Hampi ku tak bisa sejenak saja untuk memikirkan hal lainya
Karena bagiku kamu adalah yang terindah dalam hidupku.

Aku sudah berusaha melupakanmu
Aku sudah berusaha merelakanmu
Karena Takdir telah memisahkan kita
Sekarang tinggal berharap
Semoga kita bertemu lagi di sana

Hari ini di tempat itu aku sendiri
Aku hanya bisa meraba bekas dudukmu
Yang masih terasa hangat di tapak tanganku
Aku sudah belajar hidup tanpamu

Walau kau pernah bilang , kau harus tegar
Kau bilang aku harus tersenyum
Aku lakukan semuanya , walau butuh waktu lama
Karena hatiku masih kurang bisa menerima kenyataan.
Entah sampai kapan .

Wednesday, April 3, 2013

Puisi Sedih Mawar Layu Semalam

Puisi Sedih Mawar Layu Semalam - puisi pesan moral kepada gadis remaja supaya menjaga kehormatanya, bagaimanapun nilai sebuah keperawanan sampai sekarang masih menjadi barang yang istimewa, mari kita renungi dan amati serta pahami .

Berita di luar negeri nilai keperawanan bisa mencapai miliayaran , itu artinya keperawanan memang mahal , di sini bukan uangnya yang saya maksud tapi jika di pikir lebih dalam apa tidak lebih baik di nilai dengan uang bila di banding dengan di beri cuma cuma kepada hidung belang . ini jika di hitung nilai untung dan rugi masalah keperawanan secara materi.

Jika keperawanan adalah sebuah kehormatan tentu tidak ada sesuatu apapun yang bisa menukarnya , jangankan uang jutaan atau milyaran ,nyawapun bisa jadi taruhanya. Tapi sayang banyak gadis yang terjebak dengan rayuan hidung belang , hidung belang tidak selalu berbentuk orang dewasam atau orang tua, tapi juga bisa mereka adalah lelaki sebaya seumur kita . teman kita, sahabat kita bahkan orang yang mengaku mencintai dan menyayangi kita . 

Mudah mudahan puisi ini memberi sedikit pencerahan bagi remaja putri yang sedang berjuang menjaga kehormatan di tengah modernisasi dan gelapnya pergaulan , adapun untuk yang sudah terlanjur rusak saya harap segera insyaf saja dan jangan malah mengajak teman lainya untuk melakukan hal seperti dirinya . 

Terlahir Suci Centik Sekali
Lucu dan jadi dambaan hati
Lincah cerdas dan tangkas
Serasa orang tua neggan untuk melepas .

Di timang di manja ayah bunda
Hingga kau beranjak dewasa
Sampai kau harus belajar jauh dari orang tau
Walau sekedar beberapa jam kau ke sekolah TK,SD,SMP sampai SMA.

Orang tua bangga kau beranjak dewasa
Menjadi gadis yang cantik jelita
Oarang tua semangat kerja
Itu di lakukan untuk anaknya 

Uang jajan uang bulanan bukan persoalan
Asal kamu tetap belajar dan tumbuh berkembang
Bisa menjadi harapan masa depan
Masa depan Ibu dan Bapak ketika masa tua.

Sayang kau salah pergaulan
Kau belajar malah pacaran
Kau bilang sebatas teman
Nyatanya.... Sekarang Kau hidup tanpa kehormatan .

Apa yang harus bapak katakan pada calon suamimu
Apa yang harus ibu sampaikan pada calon mantu
Hancur luluh hati ini nak
Seperti tiada guna segala usaha

Uang yang ada kecantikan yang kau punya
Semua sirna ... tiada guna
Gelar pendidikan yang kau raih sekarang hanya coretan saja
Kau ibarat ratu tanpa mahkota sabda tak nyata.

Maafkan orang tuamu
Yang mungkin tak bisa memerhatikanmu
Karena Orang Tuamu sibuk kerja 
Itu semua untuk kamu

Habislah harapan , Pupusalh harapan 
Ibarat Bunga mawar 18 tahun ku tanam

Monday, March 25, 2013

Puisi Untuk Ayah Bahan Renungan

Puisi Untuk Ayah Bahan Renungan , sebuah puisi yang menceritakan tentang ayah atau bapak atau abi atau abu atau istilah lainya , Ayah sangat berperan untuk kehidupan kita , dengan ayahlah kita di berikan sebagian genetiknya sebagai manusia . Dan cukup di sayangkan jika ada manusia terlahir di dunia tanpa mengetahui siapa ayahnya. Ayah sangat berperan penting terhadap pertumbuhan anaknya, membesarkan dan mendidiknya serta mengsuhnya . banyak sekali perjuangan ayah yang sulit di gambarkan dengan kata kata, untuk itu puisi ayah ini akan berusaha membongkar kebesarn jiwa seorang ayah . 

Bapaku adalah seorang yang paling kuat dalam mempengaruhi hidup saya, dan ketika saya berfikir tentang bapak maka saya selalu mendapatkan sesuatu yang lebih baik untuk kelanjutan masa depan saya, walaupun perintah ayah sering di lakukan dengan tangan besi. Tapi itu semua di lakukan atas dasar cinta , demi kebaikan dan kebahagiaan saya. Puisi ini saya tulis semata mata hanya ingin mengungkapkan betapa saya mencintai bapak saya walau sebenarnya puisi saja tidak cukup untuk menguraikanya .

Ayah kaupun pernah muda
Tentunya bapak juga punya cita-cita
Terlepas apakah ini sesuai dengan harapanya
Tapi Bapak selalu berjuang untuk keluarga

Kau sisihkan sebagian uang hasil bekerja
Untuk kau siapkan jajan saya
Sebagian Untuk Keluarga
Dan sebagian untuk Kebutuhan lainya
Sampai bapak harus terima sedikit saja
Dari buah karya dan tenaganya

Ayah Istrirahat di lantai bersama keluarga
Nonton tv sambil tertawa
Ku raba pundaknya yang kokoh
Ku gengam lenganya yang kekar
Ayah Hebat , tidak capek seharian bekerja

Hingga suatu saat usia ayah makin tua
Pundak yang kokoh bak baja tinggal kulit dan daging saja
Lengan tempatku bergelantungan kini lemas terkulai
Hingga akhirnya ayah berkata
Saat ini ayah akan pergi jauh
Walau hati ayah tak tega
Tapi semuanya harus rela .
Kini ayah tiada dan menghadap yang kuasa
Sebelum aku mampu membahagiakanya
Lengan tempatku bergelantung kini tinggal cerita
Pundak kokoh kini tinggal Kisah saja
Selamat tinggal ayah
Semoga doa anakmu selalu mengiringmu
Dalam menempuh jalan panjang
Menuju ridho tuhan semesta alam

Saturday, February 9, 2013

PUISI LAGU TENGAH MALAM

PUISI LAGU TENGAH MALAM
Jangan menolak,
bila aku datang dengan tangan luka berdarah dan membawa
cempaka putih tak meresahkan penyap dari hidupku tapi
melambungkan lagu cemara menderu di bawah kabut bulan
yang berlarian sepanjang jalanku ke mana aku bakal tiba

Musim kemarau,
adalah perempuan yang bikin segala malam bagiku kelam tapi
lepas dari lukanya dan lukaku kunyanyikan dalam tiupan angin
sedap yang jauh

Siapakah yang mengencana dalam cuaca gemitang di ruang
pesta dan berdansa jiwamu yang hilang dalam tikam sedu
tak punya tempat tinggal yang abadi

Aku sudah
berjalan jauh tak kutemui tempat teduhnya sekalipun sambil
kusenandungkan Rubayat menyusuri pantai Sanur melemparkan
kejemuan dan sepi itu ke pasir dan batu karang

Perempuan ! Itu darah salju dari Tuhan
jangan menolak bila aku datang mengetuk pintu kamar atau
meloncat lewat jendela dan menjatuhkan diri ke ranjang
bagai kucing nanar

Perempuan ! Itu anggur merah di tangan
siapa bisa melambung ke laut membantai ke pasir dan
menjatuhkan nestapanya yang lembut aku bikin ia kemilau
bagai intan

Jangan menolak,
bukakan aku pintu peluk dekap dan kucup dagingku semua dan
sebisa kau dengan baik sedang bagiku hanya bisa lelerkan
rusuhku ini di ranjang kelabu sedang tubuhku hitam seperti
anjing laut yang kaku

PUISI RINDU
PUISI RINDU

Puisi Kenangan Pantai Sanur Bali

 Puisi Kenangan Pantai Sanur Bali - puisi ini menggambarkan kenangan yang mendalam terkait tempat wisata sanur bali .
POTRET PANJANG SEORANG PENGUNJUNG PANTAI SANUR
Ini sebuah musik
Untukmu dan untukku
Untuk pengunjung hari minggu
Di ombak, di nyiur, di pasir panas
Dan suhu tropika
yang robek dan terbakar

Sebab belum muncul anak-anak nelayan
mencari tripang dan kerang tua
Pada malam harinya mereka bermimpi
tentang kamar hotel dan sisa makanan
buat si kucing

sudah kau siapkan
kail panjang
kalung mainan
dari bantuan ?

malam panjang yang sepi
malam tadi
terasa ditiup angin pagi

segelas es dihidangkan
pada meja-meja berpayung
minuman keras buat si kulit putih
dan malaikat-malaikat ini seperti rokh suci
yang dilemparkan keriuhan tekhnologi
dikenalnya selusin sistem kehidupan
dan kau tambah tak yakin akan pilsafat

begitu kata Hegel
begitu kata Nietzche
begitu kata Tylor

sungguh !
kau tambah muda
mainan apa yang sekarang kau pegang ?
mainan apa dan bayangan yang mana yang kini yang kau pandang ?
tidak menoleh
tidak bicara
dan bicara untuk apa

segumpal pasir seakan jatuh
dari risik daun nyiur
hotel modern bertingkat sepuluh
untukmu dan untukmu
untuk pengunjung hari minggu
yang kesepian
kamar-kamar yang antik
di atas pantai
dan aku lari dari kenangan dan kenyataan
serta impian dan hari tua
serta patung-patung kayu



Bali yang tenang
menguap seperti orang bangun tidur
dan mennghempaskan diri ke pasir
bagai ikan duyung
di ranjang pengantin
di Sanur

Belum ada tanda
bahwa mereka akan bertelanjang bulat
atau pakai b.h. dan bikini saja
seperti nelayan-nelayan Madura
yang menelan cahaya matahari
di atas perahu-perahu yang kencang
layar mereka terbuka
seperti pintu-pintu kaca
berkilauan
tunggu aku ! Dari tingkah peradaban
bintang film dan salon kecantikan
kandang babi dan kitab suci

Rusia tertelungkup di bawah telapaknya
Dan Cina serta Amerika
Israel di bawah kaki mereka

tunggu aku ! Jangan pergi sendiri
orang asing di tanah airnya sendiri
dengan sebilah belati, sendiri
di ikat pinggang yang longgar
dan tak mencari inspirasi

lagu haus di piringan hitam
menggema dan tenggelam
dalam rawa-rawa pohon bakau
dan naik ke balkon

Ya ! ya . . . Ini musim kemarau
aku kenal istialahnya, tidak asing
tapi menjemukan
aku kenal bunyinya, tidak asing
tapi membosankan

Gamelan Bali ini
Tari-tarian gadis-gadis ini
Turis-turis ini
Aku dan kau
para nelayan
relief yang terpampang pada dinding hotel
dan kesunyian yang membakar
wiski dingin dan bistik kental
aku kenal baunya, tidag asing
maka aku melekukkan bibirku
dan berkata padamu ;

Ya ! ya . . . . . Ini sebuah musik
sebuah saja

Pengunjung-pengunjung hari Minggu hari ini
akan terlambat pulang
nelayan hilang
penyair tak mencari inspirasi
dan ombak yang membujuk-bujuk engkau
akan parau

aku kenal, tidak asing suaranya
meskipun tak pernah bersama nelayan
aku kenal . . . . . . . .
puisi cinta rindu dan kehampaan
puisi cinta rindu dan kehampaan

Puisi Musim Gugur Di Hongkong

Puisi Musim Gugur Di Hongkong
Di venus, kata Giok : ada musim gugur
Rebah. Dan di Hongkong pada malam musim panas ini
Pohon-pohon persik mencapai batas bayang-bayang kelambu hotel
dan ia ingin pula kepadamu, membacakan berita
perjalanan Nixon ke Peking, atau
mendengarkan Bob Dylan berenang
antara senja yang megah
dengan lampu-lampu neon, angin malam
mulai membersihkan pelabuhan
puisi rindu kekasih
Puisi Rindu Kekasih


rambutnya kusut dan angin mengeraikannya
pada langsai jemdela. Peluit kapal bergerak
dengan ekspres malam yang berangkat ke Utara
tapi aku tak tahu benar
mangapa angkasa begitu bergetar
ketika sejumlah pemuda menyanyikan untukku
perang Vietnam, Bangla Desh . . . . . .
sejumlah pemuda dengan wajah yang berkata dan mengatakan
tentang Sinanthropus Pekinensis
yang binasa

di Venus, kata Giok : ada musim gugur
robah. Di Hongkong, Tokyo, Saigon, Dacca, Tel Aviv, Jakarta
para diplomat meninggalkan meja perundingan
aku mendengarkan Bob Dylan
dan meneguk minuman kerasku
tak tahu

Friday, February 8, 2013

Puisi Bidadari Linglung

Puisi Bidadari Linglung  - puisi bidadari linglung ini menceritakan tentang nasib seorang gadis yang cantik rupawan dan serba kecukupan , namun akibat salah menggunakan kelebihan yang di miliki akhirnya gadis tersebut menjadi bingung dengan dirinya sendiri , hari hari terasa hampa dan tidak berguna , kecantikan yang dia miliki tidak ada guna , pakaian dan perlengkapan hidup yang dia miliki terasa hambar dan tidak menyenangkan lagi , jadilah bidadari tadi linglung seperti orang bingung bahkan nyaris gila . berikut puisi bidadari linglung yang saya maksud :

Banyak orang bilang kau ini kembang
Banyak kumbang datang tertarik dengan kembang
Banyak kumbang mati tertusuk duri
Kembang lupa bahwa musim semi bisa berganti dengan musim gugur
PUISI LUKA RINDU
PUISI LUKA RINDU


 Rambutmu bisa laku untuk iklan shampo
Kulitmu bisa laku untuk iklan sabun
Gigimu Bisa Laku untuk iklan odol
Bahkan lenganmu bisa laku untuk iklan jam tangan

Wajah cantik terasa sampurna
Banyak penggemar di mana mana
Bergelimang harta sampai tak tahu jumlahnya
Gambarmu terpampang di mana mana
Kalender, stiker, sampai di bandul kunci dan isi dompet para jomblo

Dunia terasa milikmu semua
Yang lain ngontrak
Kau bak ratu bidadari surga
Banyak penggawa di mana mana
Sayang semunay hampa
Cuma karena salah guna

Kau makin hari makin tua
Tak terasa sekarang usiamu kepala tiga
Kulitmu mulai keriput
Rambutmu yang indah mulai beruban
Suaramu yang merdu mulai serak
Tergerus oleh usia yang terus berkurang

Bidadari mulai di tinggalkan penggemar
Bidadari di buang karena tak lagi mendatangkan uang
Bidadari mencari pasangan
Bidadari bingung cari pendamping
Bidadari bingung bidadari linglung



Thursday, February 7, 2013

Puisi Islami Mi'raj

Puisi Islami Mi'raj - puisi ini sambungan dari puisi islami Puisi Islami BAITUL MAKDIS, PADA MALAM ISRA  Puisi islami cocok untuk bahan renungan sekaligus penyejuk hati penyegar iman.
Di ujung musim yang menggasing
bagai dengus gurun pasir

cahaya melompat
dalam laut melompat
diseretnya langkah
malam itu
dalam putih waktu

Muhammad, Kutawarkan
Padamu:
Jenuh semesta itu
Kupenuhi isi dadamu ;
nasib manusia
bentangkan kedua tanganmu !

pohon-pohon kurma
di tepi ka�bah
di pusat Mekkah

menyanyi dalam gaib malam
dan mengucap salam
ke seluruh alam
yang mencecahkan kalam

di pucuk jagad
leburlah
rindunya
menjadi zarrah itu

marhaban, Kuutus kau
juru selamat

Puisi Sepi Sendiri

 Puisi Sepi Sendiri - Weh pagi buta buat puisi sepi sendiri apa ga salah ya , padahal ini buatnya di kamar sambil ngopi dengar musik metal gaduh sekali hahaha, namanya puisi tuh seenaknya nulisnya pokok nulis saja gasah macam macam , kan puisi ga wajib di paham
S E N D I R I
Mengalir di udara sepi
Seakan riani
dan Ratapan sukmaku
Waktu kawanan peri
beterbangan
di gugusan awan Mei
PUISI RINDU SEPI
PUISI RINDU SEPI


Runcing pohon cemara
Memagut dan melecut
suara angin
seakan langkah mayat
melengoskan dahaknya
ke bumi

Ah, jalan begitu gelapnya di situ
di ujung jalan itu
dan di kejauhan
antara dengus hantu

Dan kini, antara bauran kekacauan pikiran
dan kebosanan
dan kegelisahan
kujotoskan tanganku
dan kutindas kata-kata keyakinanku

Mengalir di udara sepi
Seakan rinai
dan Ratapan sukmaku
Waktu kawanan peri
Beterbangan

Puisi Nasehat Telat Tobat

Puisi Islami Telat Tobat  - Aku tulis puisi ini pada saat menjelang subuh pagi , alarm hp berbunyi seiring sms dari seseorang tak di kenal yang isinya sebuah puisi curhat terkait dengan kondisi asmara yang di alaminya , intinya dia merasa seperti bunga yang layu ( tak perlu di jelaskan , saya yakin pembaca paham dengan istilah bunga layu sebelum berkembang lalu di campakan ) . sementara puisi belum bisa saya terbitkan , cuma saya ingin membuat puisi nasehat yang berjudul telat tobat .

Siapa suruh kamu pacaran
Bukankah agamamu melarang
Kenapa hal itu kamu lakukan
Nyatanya kamu tidak mampu melawan goda syetan

Ingatkah kamu saat di beri saran
Kamu jawab , pacaran itu sebatas pendekatan
Pacaran itu sekedar penjajakan
Pacaran untuk saling mengenal

Nyatanya kamu tidak mamapu melawan
Goda dan bujuk rayu setan
Mana Bukti pacaran seperti yang kau pikirkan
Mana buah pacaran yang kau janjikan

Hilangnya mahkota itukah pacaran yang kau banggakan
Hilangnya kehormatan itukan yang kau katakan pendekatan
Hilangnya harapan itukah yang kau anggap penjajakan
Hancurnya masa depan itukah yang kau pikir perkenalan

Sekarang kau pingin insyaf
Sekarang kau ingin bertobat
Dengan keyakinan bahwa pintu tobat selalu ada
Bahwa pintu tobat terbuka selama belum sekarat

Memang benar tobat selalu terbuka
Ingat satu hal terbuka untuk siapa
Kalaupun tobat apakah menyelesaikan semua
Padahal dosa satu sama lainya itu saling berkaitan

Kamu tobat tidak melakukan
Tapi telat toh sudah terlanjur hancur
Ujung ujungnya kaum berbohong dengan orang
Dan semua juga tahu kebohongan satu kali akan mencari kebohongan lainya

Sudahlah tak perlu kau sesali
Sudahlah tak perlu mencari simpati
Kamu sudah hancur ini
Toh nasehat dan saran suda di sampaikan jauh jauh hari
Jika kamu langgar ya akibatnya tanggung sendiri

Telat tobat tak apa
Siapa tahu dapat pengampunan dosa
Tapi jangan berharap banyak
Dan jangan berkayal
Bahwa tobatmu akan mengembalikan yang hilang
Kehormatan yang hilang
Kesucian yang hilang
Harapan yang hilang
Dan kesempatan yang hilang
Dan jangan berfikir bahwa Allah tidak kasihan
Karena beliu sudah memberi peringatan



Puisi Islami BAITUL MAKDIS, PADA MALAM ISRA

 Puisi Islami BAITUL MAKDIS, PADA MALAM ISRA - Khusus buat umat islam yang memperingati malam isra mi'raj , malam yang penuh kebahagiaan dan penuh dengan suka cita, dalam acara memperingati hari isra mi'raj sering kali ada acara acara baca puisi , nah mungkin puisi Baitul Makdis Di Malam Isra ini bisa di jadikan koleksi nantinya. selamat membaca.
BAITUL MAKDIS, PADA MALAM ISRA

Kita tunggu gemintang, mengerdipkan matanya lembut
Kita tunggu angin mencecah arusnya kencang
suara laut di bawah benua dan cuaca
yang membersihkan tanah-tanah di dataran Palestina
dan sejuta suara bagai lonceng berdencang ramai
di masjid itu, suara para nabi. Terasa waktu
menanti cuaca tiba

Apakah yang bakal terjadi
di benua kita ?
di jazirah hitam ini
di mana para rasul dan nabi
diburu dan dibunuh
oleh orang-orang kerdil
dari benua tengah ?

Muhammad ! lempangkanlah jalan kami
yang dahulu






Wednesday, February 6, 2013

Puisi Tentang Langit Di Mana

LANGIT DI MANA-MANA
Langit berjalan atas pohon-pohon. Di mana-mana
bayangan mereka di atas, di atas pasir
dan gelap.Bintang-bintang seperti lampu-lampu yang ditaruh para
nelayan
dan bunyi-bunyian. Ditabuh senja pada batu karang
lapar itu, haus itu ! Dan awan cair
menembus hatimu
Ayolah buyung, kaubaringkan tubuhmu

Tak ada bulan, tak ada nyanyian, bagi tumbuhan di bumi
Kami kan tidurkan kamu pada ranjang kayu
muara sungai dan musim kemarau
Ayolah buyung kau tembangkan pucung belum tidur
baik di atas mimpimu, putri-putri buih naik ke badan
tengah malam dan jika bintang-bintang menembus sunyi para nelayan
perahu-perahu dagang yang tua, membersihkan laut, bayangan
Mereka di mana-mana. Dan gelap
Ayolah buyung tidur. Ombak sudah siap
menelan lelahmu. Dan dongengmu teramat bagus
Seperti penunggu muara sungai yang ramah itu
Dan bergegaslah pergi, ke mana-mana
Sebab langit di mana-mana. Dan mimpimu di mana-mana
Tanah air di mana-mana





Puisi Madura Dan Kenangan

Puisi Madura Dan Kenangan - puisi kiriman dari teman berjudul asli madura, dalam puisi ini menggambarkan kisah orang madura yang sedang dalam perantauan kemudian dia pulang kampung , silahkan baca selengkapnya Puisi Madura .
Angin pelan-pelan bertiup di pelabuhan kecil itu
Ketika tiba ; dengan langit, pohon, terik, kapal dan
sampan yang tenggelam di pintu cakrawala
Selamat pagi tanah kelahiran

Sebab aku tidak menghitung untuk yang keberapa kali
Kapan saat menebal pada waktu
Sebab aku tahu paling berat adalah rindu
Sangsi selalu melagukan hasrat dan impian-impian
Dan adakah yang lebih nikmat daripada bersahabat
dengan alam, dengan tanah kelahiran, dan dengan
kerja serta dengan kehidupan ?
Aku akan mengatakan tapi tidak untuk yang penghabisan :

Ketenangan Selat Kamal
adalah ketenangan hatiku
membuang pikiran hatiku
yang mengganggu sajakku

kurangkul tubuh alam
seperti mula kelahiran Adam
sedang sesudah mengembara
baiklah kita rahasiakan

dari perjalanan ini
aku membawa timbun puisi
bahwa aku selalu asyik mencari
keteduhan mimpi

Kebiruan Selat Kamal
adalah kebiruan sajakku
dan terasa hidup makin kekal
sesudah memusnahkan rindu

bertemu segala milik dan hak
dalam cinta dan sajak
noktah-noktah berdebu dibersihkan
di kedua tangan

kuberi pula salam sayup
kepada pantai yang berbatas pasir
dan langit yang mulai redup
pada waktu sajak lahir

Kedangkalan Sungai Sampang
adalah kedangkalan hatiku
menimbang hidup terlalu gampang
dan di situ ketergesaan mengganggu

dan terlalu tamak
dengankesempurnaan
dengan sesuatu yang bukan hak
dengan kejemuan

tapi sekali saat tiba juga
pada suatu tempat
tanpa petunjuk siapa-siapa
asal kita bersempat

mengerti juga kenapa kiambang
bertaut sepanjang sungai
dengan belukar dan kumbang-kumbang
sebelum kita sampai ke dasar dan muaranya

Diamnya Sungai Sampang
adalah diamnya sajakku
sekali waktu banjir datang
sekali waktu airnya biru

dan bertetap tujuan
ke suatu muara
yang mengalir dari suatu daerah pegunungan
untuk sumber pertama

Kerendahan Bukit Payudan
adalah kerendahan hatiku
menerima nasib dalam kehidupan
di atas kedua bahu

sesekali pernah kita
tidak tahu tentang kelahiran
dan bertakut menjadi tua
karena ancaman kematian

Kemarahan Bukit Payudan
adalah kemarahan sajakku
untuk mengerti kepastian
yang lebih keras dari batu

sesekali pernah kita
tidak tahu ke mana mengembara
kemudian muncul kembali di tanah kesayangan
dengan kehampaan di tangan

tak seorang menyambut datang
tak seorang menanti pulang
tak seorang menerima lapang
atau membacakan tembang-tembang

dan kesia-siaan begini
akan selalu kualami
namun tak selalu kusesali
sebab kubenam sebelum jadi

Keterpencilan desa Pasongsongan
adalah keterpencilan hatiku
sebelum memulai perjalanan
ke jauh kota dan pulau

tapi keabadian lautnya kini
telah mengembalikan cintaku
tanah yang pernah tersia sebelum dimengerti
dan ditinggalkan rasa kebanggaanku

dan sebagai anak manusia
sekali aku minta istirah mengembara
berhenti membuat puisi yang memdera
dan berhenti memikat dara-dara

sebab di sinilah tumpahnya
darah kita pertama
dan terakhir berhentinya
mengaliri nadinya

Saturday, February 2, 2013

Sabtu Siang Minggu Malamnya, Cerita Sales Camilan

Sabtu Siang Minggu Malamnya ini adalah puisi merangkap sajak yang saya

tulis seperti cerita

silahkan disimak,, nanti gantian,,!



Sabtu itu muka harus guyu meski embunnya pekat, setidaknya ibu sudah

bangun semenjak subuh.

Menanak nasi, menghangatkan sayur gule, berkatan semalam.

Sarapan bekal aktifitas,



Ya,, berdagang! Orang jalanan sales camilan,

Datang ke perusahaan mengambil pesanan, seperti biasa

dengan hiburan di depan Sekolah Dasar yang riuh saat jam kosong,

murid-murid semangat sorak sorai kompak

"iwak peyeekk iwak peyeekk,,, iwak peyek sego tiwul"

:D :D :D that is true bos!

Hebat,

Bagaimana tidak hebat? Guru-gurunya kemaren baru diberi les khusus

metode pembelajaran siswa kreatif,.

Selesai tertata berangkat, saya!



Menapaki jalan kalo kata pengembara,

Lewat ngawi kota kikuk, masuk desa.

Warung kecil mbah suminem yang masih suka digodai mbah kakungnya,,

-eh! seperti romeo-juliet versi jojoba,, :) bahagia,

Your style is kueren mbah! (y)



Sampun mbah pamit, jalan dulu,, ini yang biasanya saya minta ijin pamit.



Ngeng-ngeengg,,, toko bu suprapti kalang!

ibu ramah yang punya anak cantik "kiki', (khusus saya)

ngobrol sedikit pesanan ibunya,

Eh,,, itu cewek cantik masuk toko bawa piring mulutnya sibuk ngunyah

tempe gorong.

uhug, balik lagi dia masuk rumah! Malu,,

Hhmmm,,, dasar orang cantik kurang santun *sedikit#,

awas saja! Kalau sampai saya malu bilang naksir dia;

Nanti saya minta tolong kang sofyan, untuk ngantar saya kirim bunga.

#ngapunten kang,, nyuwun wekdal nyambat sekedhik,,



Tunggu saja wis, kalo sampai nanti kangen. Dari Kartoharjo sampai

Kalang paling 10 menit.



Jalan lagi ngisis lagi,,

Trinil-sidowayah-blembem-ngarengan-kedunggalar

Hhmmm,, diminta ceritanya juga,

Toko warung daerah sini sepi bos!

Banyak yang tutup, :(,



Gak boleh nyaprut,,, mampir dulu dirumah mbak ponakan,, barang ngopi gratis.

Jalan!, langit mendung Oe!

Winong-wonorejo-ngapit tempat pesantren lama yang pernah berjaya

Sampai pak kyai dan jamaahnya transmigrasi bedol desa ke sumatra,

Ya,, kini masih tertinggal cucu dan bangunan masjid juga madrasahnya

yang lebih mirip museum.



sampai ke penggemar kapri,

sebelah warung salah mantra

Sebelah lagi musholla kecil dengan muadzin dengan nada kidung

Tapi merdu,

Sampai masuk Begal "kios PURWODADI tersenyum"

-itu label dari mana bu'

Beli di bis,,, waktu jalan-jalan ke Purwodadi,,

singkat saja,



Ini desa dawung bos,, hati-hati,,

Ada warung cantik di pinggir desa deket sawah,

"lho lho lho,,

Saya pernah mampir ini,

-nggak lama-lama puter jogorogo, lohor, air wudhlunya adem!



Pasang headset turun gunung,,

-kehujanan lur, mampir ditoko seberang jalan,

Nunggu ujan nengok tituit sama bales pesan pesbuk ¤_^"



hawa musim penghujan dingin

air bak mandinya dingin,

Sorenya dingin,

Malamnya dingin,

Sampai terjaga jam 02.00 ini malah tambah dingin,

Semoga ketemu kiki' mimpi nanti,



--

agus_ngawi 085733246907

Tuesday, January 15, 2013

Puisi Tentang Matahari Dan Gelombang

 Puisi Tentang Matahari Dan Gelombang - puisi ini puisi tentang alam yang menjelaskan tentang matahari dan lautan , sinarnya dan gelombang , buat teman yang sedang galau kadang dengan menikmati alam sekitar pikiran kita bisa sedikit terobati , nah mungkin puisi ini bisa memberi sedikit inspirasi ( baca sampai selesai untuk bisa memahami puisi ini )

aku telah jadi kanak-kanak kembali
bermimpi tentang pelayaran
atau bercanda dengan ketajaman ombak
yang menikam tangga usiaku

matahari merah di atas gelombang
menerbangkan pasir hitam
ke wajahku yang gagu memandang ketinggian-Mu
ini pantai amat panjang
membuatku lelah menyisir perjalanan

dari pohon-pohon cemara itu
kusaksikan wajahku sendiri yang menari
bagi bungakarang dilaut-Mu

di pantai panjang ini
betapa sulit kueja langkahku
bahkan pada surya yang mulai ke peraduan
kualiri saja mimpiku

dan berlayar . . .

belati itu, ranjang yang bergoyang itu
sudah jadi televisi yanng berjalan ke panggung. lantas
aku jadi luka melihat peradapan instan yang kautawarkan!

lantas sejarah terus berulang. terus berulang
ditulis dari dalamrumah, bahkan dari balik kelambu
ketika lelaki dan perempuan itu menyulamnya
dan kita mengenajannya, membawanya ke jalan-jalan.
kemudian menulisnya dilembar-lembar koran
juga di rol film yang diputar di bioskop maupun
kaca televisi!

belati itu, darah itu, persetujuan itu
mengulang-ulang dalam layar kaca dan bioskop
hingga jadi bahasa lain dari peradapan
yang juga diam-diam telah memasuki
kaveling demi kaveling yang aku dan kau
sama-sama merasakan

lantas belati itu, percintaan itu
makin jadi bahasa sehari-hari
begitu anak-anak televisi jadi konser besar!

  1. Bila aku nanti jadi petani,
  2. Pembuktian pada musuh dimedan perang
  3. Permohonan sebuah boneka
  4. Saya tidak lebih baik atau lebih jahat dari orang ...
  5. Puteraku pemuda komunis, anakmu seorang fasis
  6. Puisi Puteri imperialism
  7. Angin memecut disimpang jalan
  8. Seorang burjuis berdiri sendirian.
  9. Semalam di suatu kampung
  10. Bagai kabut mengambangdalam caya purnama
  11. Kabut-kabut hari menimpa senja.
  12. Sahabatku, saudara, manusia yang lesu
  13. Nasehati daku sampai saat ajalku!
  14. Apa dicari dalam yang baru?
  15. Lagu hati yang tersinggung
  16. Algojo kemerdekaan, orang ulung, dan kemegahan
  17. Puisi ada damai didalam badai.
  18. Puisi Sang Nabi
  19. Puisi Gairah hidup yang mati
  20. Puisi Kepada penyair
  21. Puisi Gerhana matahari

Monday, January 14, 2013

Puisi Cinta dan Cita Terdampar

 Puisi Cinta dan Cinta Terdampar
Begitu jauh aku terdampar, di pulau yang tak lagi mengenalku
bahkan aku makin asing pada pesta kematianku yang bakal tiba
ingin kumasuk lebih dalam untuk mengaduk-aduk udara
yang beku! Tuhan, dunia-Mu yang semarak ini kenapa
aku seperti tak mencium aroma manusia?

lalu bebatuan itu merintih. sejak kemarin matahari
memukul-mukulkan wajahnya di bebatuan. di sungai
yang mengalirkan darahnya
kubaca keperihan dunia: aku tahu di mana
lagi kusimpan kesumat ini?

lalu bebatuan itu merintih. matahari memandang
gersang di ujung jalan yang akan memisahkan dunia ini
dengan lain dunia. aku tak lagi paham dengan suara
merdu dan merintihmu. ketika ranjangku bertengkar
dengan maut di malam sunyi itu

inilah perjalanan panjang bagi bebatuan. setelah hari-hari
ditikam sejuta pisau waktu. tak ada lagi sesal dan harapan
udara telah mambawa senyum dan tangis pelayat
ke dalam doa yang beterbangan

lalu bebatuan itu meritih. tak ada lagi senyum
yang dinyanyikan sungai, kecuali taman
manjelma tiba-tiba

matahari merah di atas gelombang
menerbangkan pasir hitam
ke wajahku yang gagu memandang ketinggian-Mu
ini pantai amat panjang
membuatku lelah menyisir perjalanan

aku telah jadi kanak-kanak kembali
bermimpi tentang pelayaran
atau bercanda dengan ketajaman ombak
yang menikam tangga usiaku

dari pohon-pohon cemara itu
kusaksikan wajahku sendiri yang menari
bagi bungakarang dilaut-Mu

di pantai panjang ini
betapa sulit kueja langkahku
bahkan pada surya yang mulai ke peraduan
kualiri saja mimpiku

dan berlayar . . .


PUISI RENUNGAN KISAH SEMUT DAN BATU

 PUISI RENUNGAN KISAH SEMUT DAN BATU - Masih setia membaca puisina kumpulan puisi dari kita untuk kita , kali ini puisina menerbitkan 2 puisi sekaligus , puisi yang mengkisahkan antara batu san semut. Puisi ini tak kalah indahnya dengan puisi lainya seperti puisi :
 Inilah puisi yang saya maksud, selamat membaca
SEPERTI SEMUT
seperti semut yang mendaki perbukitan
betapa jauh dan melelahkan perjalanan
tapi dengan dada yang menyala dan senantiasa
menyimpan bahasa-Nya
berangkat juga hewan ini ke kandang

menghitung-hitung perbukitan yang didaki
rasanya baru kemarin kita dilahirkan

seperti semut yang mendaki perbukitan
berangkat juga aku kesana
membawa rerumputan
menghadap lurus arah matahari

lalu bebatuan itu merintih. sejak kemarin matahari
memukul-mukulkan wajahnya di bebatuan. di sungai
yang mengalirkan darahnya
kubaca keperihan dunia: aku tahu di mana
lagi kusimpan kesumat ini?

begitu jauh aku terdampar, di pulau yang tak lagi mengenalku
bahkan aku makin asing pada pesta kematianku yang bakal tiba
ingin kumasuk lebih dalam untuk mengaduk-aduk udara
yang beku! Tuhan, dunia-Mu yang semarak ini kenapa
aku seperti tak mencium aroma manusia?

lalu bebatuan itu merintih. matahari memandang
gersang di ujung jalan yang akan memisahkan dunia ini
dengan lain dunia. aku tak lagi paham dengan suara
merdu dan merintihmu. ketika ranjangku bertengkar
dengan maut di malam sunyi itu

inilah perjalanan panjang bagi bebatuan. setelah hari-hari
ditikam sejuta pisau waktu. tak ada lagi sesal dan harapan
udara telah mambawa senyum dan tangis pelayat
ke dalam doa yang beterbangan

lalu bebatuan itu meritih. tak ada lagi senyum
yang dinyanyikan sungai, kecuali taman
manjelma tiba-tiba

Puisi Tambahan Untuk Renungan  

Aku membaca bahasa sunyi
Dari waktu ke waktu kuhikmati bara dan abu
Pada setiap sujud kusebut ketiadaan
melengkapkan arti gerimis yang gugur
di tamam-taman atas nama kedamaian


Seperti kayu aku ikhlas dibakar
dari waktu ke waktu. Tubuhku hitam
menjadi arang. Lebur dalam bara dan abu
didasar tungku kehidupan-Mu

Aku membaca bahasa sunyi
sehabis bara menggenapkan tubuhku
menjadi arang. Di dasar tungku kehidupan-Mu
aku lebur dalam zikir panjang
mengaji rahasia tangan-Mu
Selengkapnya Baca di sini PUISI MEMBACA BAHASA SUNYI

Sunday, January 6, 2013

Bagai gema-gema panjang yang berhimpun

Berikut Ini adalah puisi kiriman dari pengunjung puisina.blogspot , katanya puisi ini di kutib dari sebuah buku yang lupa namanya, dengan berbagi hobi koleksi puisi, pengirim puisi ini menyempatkan kirim puisinya ke puisina.blogspot.com melalu sebuah handphone. Puisi ini katanya di ketik dengan jarinya sendiri menggunakan fasilitas handphone . berikut puisi kiriman yang di maksud, selamat membaca.
Alam adalah kuil dimana pilar-pilarnya berjiwa
Kadang-kadang menggaungkan gebalau kata-kata;
Insane lalu di sana lintas rimba lambing dan tanda,
Yang menyuguhinya pandangan bagai seorang saudara.

Bagai gema-gema panjang yang berhimpun di kejauhan
Dalam suatu pumpunan yang dalam dan gelita,
Luas seperti malam dan laksana siang megahnya,
Aneka wangi, warna dan bunyi lalu berjaawab-jawaban.

Ada bauan ssegar, bagai daging kanak-kanak menghawa.
Manis bagai seruling, hijau seperti padang-padang
-dan juga si kaya busuk dan serba megah,

Yang bagai hal-hal abadi, menyan dan cendana.
Bagai ambar dan kesturi di dalam kembang,
Yang menyanyikan gairah dari nafsu dan jiwa.
By: CHARLES BAUDELAIRE