S E N D I R I
Mengalir di udara sepi
Seakan riani
dan Ratapan sukmaku
Waktu kawanan peri
beterbangan
di gugusan awan Mei
PUISI RINDU SEPI |
Runcing pohon cemara
Memagut dan melecut
suara angin
seakan langkah mayat
melengoskan dahaknya
ke bumi
Ah, jalan begitu gelapnya di situ
di ujung jalan itu
dan di kejauhan
antara dengus hantu
Dan kini, antara bauran kekacauan pikiran
dan kebosanan
dan kegelisahan
kujotoskan tanganku
dan kutindas kata-kata keyakinanku
Mengalir di udara sepi
Seakan rinai
dan Ratapan sukmaku
Waktu kawanan peri
Beterbangan
- Puisi Sepi Sendiri
- Puisi Nasehat Telat Tobat
- Puisi Islami BAITUL MAKDIS, PADA MALAM ISRA
- Puisi Ucapan Terima Kasih
- Bila didekatmu dengan berbisik, akan saya bilang;
- Puisi Tentang Langit Di Mana
- Puisi Madura Dan Kenangan
- Puisi Ibu Belikan Aku Baju Anak
- Puisi Ibu Ayah Anak Nenek Kakek
- Puisi Hancurnya Partai Partai
- Puisi Pendekar Rakyat
- Puisi Cinta Dan Pujian Untuk Sahabat
- PUISI JENAKA
- Puisi Malam Minggu Kelabu
- Terbang Tinggi Seperti Air Bergerak
- Puisi galau saudagar muda
- Sabtu Siang Minggu Malamnya, Cerita Sales Camilan
- Puisi Persahabatan " Putusnya Sahabat "
- Puisi Persahabatan " Kisah Pertemuan "
- Puisi Persahabatan " Aku Selalu Ada Untukmu "
- Puisi Persahabatan Kren Banget
- I have the best friend on earth
- Tips Membaca Puisi Yang Baik
- Puisi Gadis Cantik Garnier
- Puisi Untuk Bapak Sakit
No comments:
Post a Comment